Ine Kristin
Kamis, 25 Juni 2015
Senin, 21 Mei 2012
PELANGGARAN HAM DI MESUJI LAMPUNG
JAKARTA - Indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung makin bisa dibuktikan.
Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya.
Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok.
Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam.
Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian.
Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital.
"Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya.
Boy juga membantah jika keterlibatan anggota Polri di wilayah perkebunan atas dasar sewaan dari pihak perusahaan pengelola perkebunan tersebut. Karena wilayah manapun yang dapat menimbulkan ancaman merupakan ranah dari aparat penegak hukum. "Di mana saja, keberadaan polisi menjaga ketertiban masyarakat. Jangan dilihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya.
Indikasi
pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung
makin bisa dibuktikan.
Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya.
Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok.
Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam.
Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. JAKARTA - Indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung makin bisa dibuktikan. Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya. Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok. Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam. Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya. Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian. Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital. "Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya. Boy juga membantah jika keterlibatan anggota Polri di wilayah perkebunan atas dasar sewaan dari pihak perusahaan pengelola perkebunan tersebut. Karena wilayah manapun yang dapat menimbulkan ancaman merupakan ranah dari aparat penegak hukum. "Di mana saja, keberadaan polisi menjaga ketertiban masyarakat. Jangan dilihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya. Indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung makin bisa dibuktikan. Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya. Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok. Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam. Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya. Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian. Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital. "Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya. ihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya.
untuk mendownload video, klik di sini
Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian.
Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital.
"Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki
ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya.
ihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya.
Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya.
Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok.
Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam.
Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. JAKARTA - Indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung makin bisa dibuktikan. Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya. Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok. Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam. Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya. Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian. Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital. "Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya. Boy juga membantah jika keterlibatan anggota Polri di wilayah perkebunan atas dasar sewaan dari pihak perusahaan pengelola perkebunan tersebut. Karena wilayah manapun yang dapat menimbulkan ancaman merupakan ranah dari aparat penegak hukum. "Di mana saja, keberadaan polisi menjaga ketertiban masyarakat. Jangan dilihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya. Indikasi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi pada kasus Mesuji, Lampung makin bisa dibuktikan. Komisi III DPR-RI yang membidangi hukum keamanan melakukan kunjungan langsung ke Mesuji Lampung dan Mesuji Sumatera Selatan. Dugaan pembunuhan yang terjadi segera ditindaklanjuti kebenarannya. Dalam kunjungan DPR kali ini, Sarifuddin Sudding, yang ikut dalam tim menegaskan indikasi pelanggaran HAM itu terlihat. "Kita melihat terjadi pelanggaran hak asasi," katanya. Lebih lanjut Sudding menjelaskan sebelum kejadian (21/4) lalu, pihak masyarakat sudah melaporkan persoalan ini kepada pihak keamanan. Namun, tak ada tanggapan serius dari aparat keamanan sehingga terjadinya bentrok. Dalam konterks HAM, Sudding menilai terjadi kelalaian dari aparat keamanan sehingga terjadinya hal ini. Komisi III berencana melanjutkan masalah ini dalam pembentukan panitia kerja (panja) untuk menelusuri akar masalah dan siapa yang bertanggungjawab atas kelalaian yang menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, menanggapi video yang beredar, penurunan langsung tim DPR ke lokasi daerah bermaksud menyelidiki kebenarannya. Mengingat video yang beredar di masyarakat masih perlu dibuktikan. Sudding menegaskan, tidak perlu mempermasalahkan adanya video itu. "Jangan permasalahkan video itu, akan tetapi apakah video itu mengandung kebenaran atau tidak," katanya tadi malam. Walaupun yang ada dalam video itu memang mengandung kebenaran-kebenaran. Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya. Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian. Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital. "Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya. ihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya.
Video memperlihatkan banyaknya korban dalam peristiwa tersebut. Padahal menurut pihak kepolisian, video itu banyak rekayasa. Jumlah korban dalam kasus Mesuji ini hanya tujuh orang, yaitu dua orang penduduk dan lima lainnya karyawan perusahaan perkebunan sawit dan memang benar ada yang dipenggal kepalanya.
Menurut Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, video tersebut akan dilihat dari hasil poenyelidikan. 30 (korban) diralat 13 (korban), akan diselidiki lebih lanjut. Apakah terkait penayanagan video ini ada maksud-maksud tertentu, kita akan lakukan langkah-lakukan konfirmasi petugas yang terlibat kejadian.
Menurut Boy, dalam setiap pengamanan yang dilakukan jajaran Pori baik di sebuah perkebunan ataupun lahan perusahaan tentunya menjadi tugas pokok Polri dalam menjalankan tugas sebagai penjaga ketertiban masyarakat. Meski begitu, Boy mengakui jika wilayah perkebunan itu bukan merupakan objek vital.
"Di mana saja yang menjadi tempat-tempat yang jadi teritorial merupakan wilayah hukum yang dapat dilakukan tugas-tuga kepolisian, jangan dibeda-bedakan, tapi semua yang menjadi daerah yang diprediksi memiliki
ancaman dan potensi ganguan dapat dilakukan tugas-tugas kepolisian dalam mewujudkan ketertiban masyarakat," ungkapnya.
ihat ini punya A atau B atau C, tapi penilaian hakekat ganguan itu akan jadi analisis intelijen yang berujung dalam langkah-langkah kepolisian yang dinamis dan berkembang," pungkasnya.
Rabu, 18 April 2012
BATEREI BERBAHAN BAKAR UDARA UNTUK MOBIL LISTRIK
Sekarang disain penyimpanan energi berbahan bakar udara baru dengan kapasitas penyimpanan energi sepuluh kali lebih lama sudah tersedia.
Arah baru di bidang ini dapat membuka jalan untuk generasi baru mobil listrik, ponsel dan laptop.
Penelitian yang dibiayai oleh Dewan Riset Teknik dan Ilmu Fisika (EPSRC) ini dipimpin oleh peneliti dari Universitas St. Andrews bekerja sama dengan Strathclydedan Newcastle.
Desain baru ini berpotensi meningkatkan kinerja produk elektronik portabel dan memberikan dorongan bagi industri energi yang dapat diperbarui. Baterai ini akan memungkinkan output listrik dari sumber-sumber seperti angin atau surya, yang akan berhenti menghasilkan energi ketika cuaca berganti atau saat malam hari tiba.
Kapasitas ini adalah berkat penambahan bagian yang memakai oksigen yang diserap dari udara ketika proses discharge, menggantikan satu kimiawi yang dipakai pada sistem baterai saat ini. Dengan tidak perlu membawa kimia dalam baterai akan memberikan peningkatan energi pada baterai dengan ukuran yang sama. Sejak dahulu produsen mobil listrik berusaha untuk mengurangi ukuran dan berat baterai dengan kapasitas isi yang diperlukan.
Sel STAIR (St. Andrews Air) seharusnya lebih murah daripada baterai rechargeable saat ini. Komponen baru tersebut terbuat dari karbon berpori, yang jauh lebih murah daripada lithium oksida kobalt pada baterai biasa.
Proyek penelitian empat tahun ini, yang telah mencapai separuh jalan pada Juli nanti menghasilkan penemuan di universitas bahwa interaksi komponen karbon dengan udara bisa berulang, menciptakan sikluscharge dan discharge. Hasil ini telah melipat-tigakan kapasitas penyimpanan pada sel STAIR.
Kepada proyek, Profesor Peter Bruce dari Departemen Ilmu Kimia di Universitas St Andrews mengatakan, "Sasaran kami adalah meningkatkan kapasitas penyimpanan lima hingga sepuluh kali lipat, yang mana melampaui batasan kemampuan baterai saat ini. Hasil kami sejauh ini sangat baik dan sudah jauh melampaui harapan kami."
"Kuncinya adalah menggunakan oksigen di udara sebagai perantara, daripada membawa bahan kimia yang diperlukan masuk ke dalam baterai," kata Bruce.
Oksigen yang ditarik dari permukaan baterai yang terekspos dengan udara, bereaksi di dalam pori karbon untuk membuang sisa baterai. "proses ini bukan hanya gratis, tapi komponen karbon juga jauh lebih murah daripada teknologi saat ini," kata Bruce. Dia memperkirakan sel STAIR akan tersedia di pasaran setidaknya lima tahun lagi.
Kamis, 23 Februari 2012
INE 'TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Kritik terhadap teori pertumbuhan ekonomi
1. Teori
ini kontra dengan teori pemberdayaan masyarakat dan pembangunan masyarakat yang
menekankan pada aspek manusia sebagai agen pembangunan dan pertumbuhan. Karena
dalam teori pembedayaan masyarakat asumsinya adalah terlebih dahulu memberikan
daya kepada masyarakat sehingga mampu untuk meningkatkan pendapatannya yang
akan berdampak pada peningkatan pendapatan nasional seperti yang dianjurkan
teori pertumbuhan ekonomi.
2. Di
sisi lain teori ini mengajarkan bagaimana pemerintah harus mempunyai dan
memanfaatkan sumber daya modal yang besar sehingga dapat meningkatkan
pendapatan penduduk yang akan berdampak pada peningkatan pandapatan nasional,
namun disisi lain Negara-negara berkembang sedang menghadapi persoalan pada
sumber modal terutama Negara-negara yang yang miskin sumber daya alam seningga
mereka harus berutang kepada Negara maju karena itu sulit untuk meningkatkan
pendapatan nasional sebab harus membayar utang luar negeri.
3. Bila
mengandalkan sumber daya modal sebagai acuan pertumbuhan ekonomi maka harus
mempunyai sumber daya manusia yang handal untuk mengelola modal itu agar tujuan
pembangunan ekonomi tercapai, namun justru itu yang menjadi kendala bagi
Negara-negara yang sedang berkembang. Salah satu factor yang mempengaruhinya
adalah kualitas pendidikan yang masih rendah sehingga tidak mungkin
menghasilkan sumber daya manusia yang handal. Oleh sebab itu, bagaimana Negara
berkembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya?
4. Teori
pertumbuhan ekonomi berambisi meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian
nasional lewat peningkatan pertumbuhan industry yang tinggi. Jika demikian,
maka akan mengabaikan kelestastarian
lingkungan hidup sebab dengan aktivitas perindustrian dapat merusak ekologi.
5. Teori
Pertumbuhan ekonomi juga mengandalkan sumber daya alam untuk sebagai modal
produksi yang dapat meningkatkan pendapatan nasional, namun disisi lain akan
menjadi kendala ketika pemerintah memanfaatkan sumber daya alam yang tidak
terkendali yang mengesampingkan aspek lingkungan hidup yang dapat merusak
ekosistem.
6. Jika
sumber daya alam sebagai sumber produksi dalam meningkatkan perekonomian
nasional lantas bagimana dengan Negara yang tidak mempunyai sumber daya alam
yang banyak dan pula terkendala dengan keterbatasan sumber daya alam seperti
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Kritik terhadap teori ketergantungan
1. Teori
ketergantungan memandang bahwa Negara-negara dunia ketiga sedang bergantung
kepada Negara-negara dunia pertama, namun dalam kondisi epirik tidak demikian,
sebab Negara-negara dunia pertama atau Negara maju juga bergantung kepada
Negara berkembang seperti dalam hal ekspor-impor sumber daya alam. Negara maju
membutuhkan bahan mentah (SDA) untuk aktivitas industrinya dan itu mereka juga
harus mengimpor dari Negara yang sedang berkembang.
2. Teori
ini juga secara aimplisit menjelaskan bahwa Negara maju adalah super dalam
segala hal. Misalnya mereka mempunyai sumber-sumber produksi yang baik dan
modern namun mereka kesulitan dalam hal pasar (market) untuk menjual hasil
produksi karena itu mereka membutuhkan tempat untuk memasarkan hasil produksi
mereka dan itu ada di Negara-negara berkembang.
3. Teori
ketergantungan dapat mengurangi jiwa inovatif dan kemandirian seseorang atau
Negara tertentu. Sebab dengan rasa ketergantungan itu maka sustu Negara tidak
mempunyai daya untuk lebih mandiri dan berkreativitas serta berinovasi.
Kritik terhadap teori pembangunan berkelanjutan
1. Teori
pembangunan berkelanjutan berpendapat bahwa dalam kegiatan pembangunan tidak
boleh mengorbankan aspek limgkungan hidup namun yang menjadi masalah adalah
teori ini tidak mengajarkan bagaimana memberdayakan pemerintah ketika
menghadapi terbatasnya sumber-sumber produksi dan sumber-sumber pendapatan
Negara selain sumber daya alam dan lingkungan.
2. Jika
teori ini menganjurkan penggunaan sumber daya alam karena dapat merusak
lingkungan hidup lantas bagimana dengan Negara-negara yang tidak mempunyai
sumber daya lain atau pilihan lain selain sumber daya alam untuk meningkatkan
kegiatan-kegiatan produksinya demi peningkatan pertumbuhan ekonomi local dan
nasional.
Kritik terhadap teori menusia modern
1.
Dengan
dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh kemampuan
modal dan sumber daya alamnya sehingga mencapai tingkat investasi produktif
sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu adalah terjadi
eksploitasi besar-besaran terhadap sumber alam dan bahan-bahan mentah, tanpa
mempertimbangkan kelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan di masa yang
akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada penurunan ekonomi masyarakat
tradisional, penurunan kesehatan, merebaknya penyakit, kerawanan sosial, dsb.
2.
Negara
yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari investasi
langsung modal asing yang ditanamkan pada bidang pembangunan prasarana,
pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini biasanya
dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari lembaga-lembaga
internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi Natioanl
Corporation). Pinjaman juga sering diberikan pada pemerintah Negara berkembang
untuk mendanai proyek-proyek pembangunan. Dari pola itu terlihat terdapat
ketidak seimbangan posisi karena Negara berkembang tersebut berposisi sebagai
debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor. Negara
berkembang selanjutnya sering ditekan sehingga yang tampak, pemerintah Negara
berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari Negara asing atau
lembaga asing yang ingin mensukseskan agenda-agenda politik maupun ekonominya
di Negara yang sedang berkembang. Negara berkembang juga seringkali terjerat
utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga menjadikan mereka
sulit menuju kemajuan yang diharapkan.
3. Karena
teori ini diawali dari Negara-negara maju atau Negara-negara Eropa maka telah
mengajarkan tentang modernisasi yang telah membawa dampak yang sangat besar
terhadap Negara-negara dunia ketiga yang notabenenya budaya ini banyak yang
menyimpang dari Negara-negara yang mengadopsinya, sebab itu, terjadi
kegoncangan budaya (culture Shock).
4. Disisi
lain teori ini mengkhendaki terjadinya revolusi yang dapat mengeneralisir semua
aspek social budaya namun di sisi lain tidak memperhatikan sifat-sifat
tradisional yang menjadi kekhasan dan Negara atau daerah tertentu yang mungkin
saja itu adalah potensi bagi pertumbuhan ekonominya. Seperti nilai-nilai budaya
yang mulai luntur oleh karena telah masuknya budaya-budaya modern ini.
Rabu, 22 Februari 2012
InNe "Sejarah Komputer dan Perkembanganya"
Sejarah Komputer dan Perkembanganya
Sejak dahulu, proses pengolahan data
telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan
elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya
bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah
suatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa
alat mekanik maupun elektronik
Saat ini komputer dan piranti
pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer
yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan
matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang
mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan
panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan
berbagai tempat di dunia.
Sejarah Komputer
menurut periodenya adalah:
- Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
- Komputer Generasi Pertama
- Komputer Generasi Kedua
- Komputer Generasi Ketiga
- Komputer Generasi Keempat
- Komputer Generasi Kelima
1. Komputer Generasi Pertama (1946
– 1959)
Dengan terjadinya Perang Dunia II,
negaranegara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan untuk
mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer.
Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.
Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer.
(1) Colassus.
(2) Mark I
(3) ENIAC
(4) EDVAC
(5) UNIVAC I
Ciri komputer generasi pertama
adalah:
- Penggunaan tube vakum (yang
membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar)
- Adanya silinder magnetik untuk penyimpanan data.
- Adanya silinder magnetik untuk penyimpanan data.
- Instruksi operasi dibuat secara
spesifik untuk suatu tugas tertentu.
- Setiap komputer memiliki program
kodebiner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin”
(machine language). Hal ini
menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi
kecepatannya.
2. Komputer Generasi Kedua (1959 –
1964)
Stretch dan LARC
Mesin pertama yang memanfaatkan
teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch,
dan Sprery Rand membuat komputer bernama LARC. Komputerkomputer ini,yang
dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar
data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin
tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi
bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah
dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore,
California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di
Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa
assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatansingakatan
untuk menggantikan kode biner.
Pada awal 1960an, mulai bermunculan
komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di
pemerintahan. Komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya
menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponenkomponen yang dapat
diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket,
memory, sistem operasi, dan program.
Ciri-ciri komputer pada generasi
kedua:
- Penggunaan transistor sehingga
ukurannya lebih kecil
- Adanya pengembangan memori intimagnetik
membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat,
lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya
- Penggantian dari bahasa mesin
menjadi bahasa Asembly
- Muncul bahasa pemrograman COBOL
dan FORTRA
3. Komputer Generasi Ketiga (1964 –
1970)
Walaupun transistor dalam banyak hal
mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar,
yang dapat berpotensi merusak bagianbagian internal komputer. Batu kuarsa
(quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas
Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di
tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan
silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa.
Pada ilmuwan kemudian berhasil
memasukkan lebih banyak komponenkomponen ke dalam suatu chiptunggal yang
disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponenkomponen
dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah
penggunaan system operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk
menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program
utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Ciri-ciri komputer pada generasi ketiga:
Ciri-ciri komputer pada generasi ketiga:
- Penggunaan IC(Intregrated Circuit)
- Ukuran komputer menjadi lebih
kecil
- Ditemukannya Sistem Operasi
4. Komputer Generasi Keempat (1979
– sekarang)
Setelah IC, tujuan pengembangan
menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponenkomponen elektrik.
Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip.
Pada tahun 1980 an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen
dalam sebuah chip tunggal. UltraLarge Scale Integration (ULSI) meningkatkan
jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak
komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam
mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan
daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer.
Chip Intel 4004 yang dibuat pada
tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari
sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output)
dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan
suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat
diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang
diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven,
televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan
mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian
memungkinkan orangorang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak
lagi menjadi dominasi perusahaanperusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada
pertengahantahun 1970an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke
masyarakat umum. Komputerkomputer ini, yang disebut minikomputer, dijual
dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti
lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan
spreadsheet. Pada awal 1980an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian
konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan
penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan
sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981
menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC
digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari
komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang
dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat
digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple
Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal
karena mempopulerkan system grafis pada komputernya, sementara saingannya masih
menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan
penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal
perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium
II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD
k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara cara baru
untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya
suatu komputer kecil, komputerkomputer tersebut dapat dihubungkan secara
bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak,
informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama
elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan
perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon,
jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
Ciri-ciri komputer pada generasi
keempat:
• Digunakannya LSI, VLSI, ULSI
• Digunakannya mikroprosesor
Banyak kemajuan di bidang disain
komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima.
Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang
akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan dengan
sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak.
Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik
tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal
dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT
(Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya.
Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa
informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan
membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)